LAPORAN PRAKTIKUM
MELIHAT XILEM DAN FLOEM PADA BATANG
BAB I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
· RINI AGUSTINA 170205038
· ICIL HARIYANTI BANCIN 170205039
· ASTRI WULANDARI 170205040
· DITA KASIH KRISTINE HULU 170205041
· SANTA HELENA KARO KARO 170205042
· PEVI ALFIOLIDA BERUTU 170205043
· SIMRAN LAXSMI 170205044
· APRILIANI FRANSISKA LUMBAN GAOL 170205045
· RINI HARDIANTI BR PAKPAHAN 170205046
· BERLIANA SIMBOLON 170205048
· NUR ZAKIYAH 170205049
DOSEN PEMBIMBING:
ALFI SAPITRI, M.Pd
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN 2019
MELIHAT XILEM DAN FLOEM PADA BATANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Pembuluh
kayu atau xilem (dari xylem,
dari bahasa Yunani kuna ξυλον / Lat. xylon, yang berarti "kayu")
merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang dimiliki
oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh kayu berfungsi
menyalurkan zat bahan fotosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan
saluran utama bagi transportasi air beserta semua substansi yang terlarut di dalamnya
dari akar (dan juga bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap
air) menuju bagian lain tumbuhan, terutama daun. Kayu dibentuk terutama dari
kumpulan pembuluh kayu.
Pergerakan air pada xilem
bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini.
Faktor penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar
perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air
mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki
beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan
berbiji terbuka), trakeida , dan serabut trakeida Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi
ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh
tersebut.
Trakea dapat dikatakan
pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya
mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di
atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
Trakeida berukuran lebih kecil
daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga mengalami penebalan pada
dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air
seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-noktah.
Serabut trakeida mirip dengan
trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang
dalam dinding sel) sempit; selnya lebih memanjang.
Xylem membawa air dari dalam
tanah ke seluruh ke organ tumbuhan dan di jadikan sebagai energi untuk
berfotosintesis.
Pembuluh tapis atau floem (phloem, dari bahasa Yunani φλόος / Lat. phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan
pengangkut pada tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan
lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut sebagai translokasi.
Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi
penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan
dengan pembuluh kayu.
Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam
mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki
struktur lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah "masak" tidak
kehilangan protoplasma. Dalam sistem buluh tapis,
biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih
kecil.
Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari
organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan
tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi
gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi
yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia pada
organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan biji memerlukan
energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula dan
substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ lainnya. Kompetisi
antarorgan untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi. Dalam pertanian,
pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan
kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk
dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2
dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain
stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
percobaan “Pengankutan air melalui xilem” adalah untuk melihat bahwa
pengangkutan air dari akar ke daun terjadi melalui xilem batang.
BAB II
TEORI DASAR
Tumbuh-tumbuhan
memerlukan air dan mineral. Air dan mineral diserap dari dalam tanah
menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi dan osmosis.
Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi
ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari
larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput
semipermeabel (Wijaya, 2006). Jaringan prngangaut pada tumbuhan timgkat tinggi
terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan suatu jaringan yang kompleks dan
terdiri dari berbagai macam sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati
dengan dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi
juga seebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xylem terdiri dari unsur trakeal,
serat xylem dan parenkin xylem.
Jaringan xilem adalah
suatu komponen jaringan pengangkut yang mempunyai dua fungsi utama. Xylem
berfungsi untuk mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke semua
anggota tumbuhan dan juga menjadi penyokong/ kekuatan mekanis untuk tumbuhan.
Istilah xilem sendiri berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti
kayu sehingga xilem juga dapat disebut pembuluh kayu. Jaringan xilem mempunyai
beberapa komponen seperti trakeid, serat xilem, trakea dan parenkim xilem
(Pamungkas, 2012).
Penyimpanan air dan nutrisi pada
jaringan xilem batang merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesegaran
tanaman dan ketahanan hidup. Misalnya, air yang tersimpan membantu untuk
menyeimbangkan kondisi tumbuhan terhadap defisit air musiman yang parah. Xilem
juga merupakan jaringan penyimpanan penting untuk nutrisi, seperti nitrogen dan
pati (Pratt, dkk., 2007). Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem),
terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa
kapiler.Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas.
Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air
dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.Baik kohesi maupun
adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun
secara bersambungan.
Pada awalnya xilem merupakan
hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang
terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah
pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai
hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem
sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya,
tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya (Mulyani, 2006).
Terdapat beberapa perbedaan pada pembuluh xylem dan floem. Xilem sebagai
jaringan yang mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan semua daun
terbuat dari sel mati, berdinding sel tipis, memiliki dinding sel terbuat
dari lignin (selulosa keras), tidak mempunyai sitoplasma, aliran air pada
xilem umumnya menuju ke atas, dan jaringan yang menyertai xilem termasuk
jaringan serabut. Sedangkan floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil
fotosintesis terbuat dari sel hidup, berdinding sel tebal, dinding sel terbuat
dari selulosa, memiiki sitoplasma, aliran floem dapat menuju bagian atas dan
bawah tumbuhan, dan jaringan yang menyertai adalah jaringan sel pengiring.
KLASIFIKASI TUMBUAHAN
Klasifikasi
Tanaman Bayam
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Angiospermae
SubClass : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Divisio : Spermatophyta
Class : Angiospermae
SubClass : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Klasifikasi
Singkong
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta crantz
Klasifikasi Kemangi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum citriodorum
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum citriodorum
Klasifikasi Tanaman Pepaya
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Dilleniidae
Ordo :
Violales
Famili :
Caricaceae
Genus :
Carica
Spesies :
Carica papaya L.
Klasifikasi Tanaman Sirih:
Kingdom : Plantae
Superkingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Sub : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Klasifikasi Tumbuhan seledri
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo
: Apiales
Famili
: Apiaceae
Genus
: Apium
Spesies
: Apium graveolens L.
Klasifikasi dan Morfologi Bunga
Sepatu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibicus
Spesies : Hibicus rosa-sinensis L.
Klasifikasi batang cabe
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L
Klasifikasi
batang mangga
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Klasifikasi Tanaman Jarak Pagar
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Ordo :
Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies :
Jatropha curcas L
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1
ALAT DAN BAHAH
1.ALAT
-Mikroskop
-Objek
glass
-Cover
glass
2.BAHAN
-Batang
bayam
-Batang
cabe
-Batang
pepaya
-Batang
seledri
-Batang
daun waru
-Batang
kembang sepatu
-Batang
ubi kayu
-Batang
mangga
-Batang
sirih
-Batang
kemangi
3.2 RROSEDUR KERJA
1.
1.Siapkan mikroskop, objek glass dan
cover glass
2.
2.letakkan sampel di dalam objek glass,
kemudian tambahkan larutan kloralhidrat kemudian ditutup dengan objek glass.
3.
letakkan di bawah mikroskop, cari xilem
dan floemnya
4.
4.foto hasil pengamatan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PENGAMATAN
Batang bayam
Batang cabe
Batang singkong
batang singkong sumber internet
Batang pepaya
Batang jarak
Batang kembang sepatu
Batang padi
Pada praktikum kali ini
membahas tentang jaringan pengangkut yang terdiri dari jaringan floem dan
xylem. Jaringan pengangkut floem dan xylem ini sangat berhubungan dengan
perkembangan batang. Dengan melakukan pengamatan ini kita dapat mengetahui
komponen penyusun batang-batang yang diamati meliputi tumbuhan dikotil atau
monokotil bahkan tumbuhan tingkat rendah seperti pada paku-pakuan.
Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel,
batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil
terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium sehingga menyebabkan
batang Monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Terlihat pada penampang
melintang batang Zea mays dengan
pembesaran 10x10. Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya
jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat
dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan
floem. Terlihat pada penampang melintang batang Phaseolus radiatus dengan pembesaran 4x10. Susunan pada daun
monokotil yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Terlihat pada
penampang melintang daun Zea mays
(monokotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis,
jaringan spons, dan jaringan pengangkut. Terlihat pada penampang melintang daun
Phaseolus radiatus (dikotil) dengan
pembesaran 10x10. Susunan pada akar dikotil epidermis, korteks, perisikel, dan
jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel
yang selapis. Terlihat pada penampang melintang akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada
akar monokotil yaitu epidermis, korteks, perisikel yang tebal, dan jaringan
pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak memiliki kambium serta
terdapat empelur. Terlihat pada penampang melintang akar Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10.
4.2 KESIMPULAN
Xilem dan floem ini merupakan
jaringan pengangkut yang ada di tumbuhan yang sangat penting bagi tumbuhan
karena jaringan pengangkut biasanya digunakan untuk mengangkut mineral yang
berada di dalam tanah dan juga jaringan penangkut pada tumbuhan ini juga
melakukan penyaluran hasil fotosintesis ke semua bagian tumbuhan.
Jaringan pengangkut ini dibagi
menjadi 2 yaitu jaringan xilem dan juga floem yang masing – masing mempunyai
pengertian yang berbeda untuk jaringan xilem merupakan jaringan yang
komplek yang terdiri dari sel mati maupun sel hidup. Jaringan floem adalah
jaringan mempunyai banyak unsur yang memiliki unsur yang berbeda yaitu pembuluh
lapisan, kloroid, dan parenkim serabut.
Jaringan xilem dan floem yang
mempunyai fungsi yang sangat vital bagai pertumbuhan dan juga hidupnya tumbuhan
mempunyai letak pada bagian daun, batang, dan juga akar hampirnya berada di
semua bagian tumbuhan karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai jaringan
pengangkut bagi makanan bagi semua organ tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM
Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung :
ITB
Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Bandung : ITB
Savitri, sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur
Perkembangan Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang : UIN Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar