LAPORAN
PRAKTIKUM
TIPE-TIPE STOMATA PADA DAUN
TIPE-TIPE STOMATA PADA DAUN
D
I
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK
4
·
RINI AGUSTINA 170205038
·
ICIL HARIYANTI BANCIN 170205039
·
ASTRI WULANDARI 170205040
·
DITA KASIH KRISTINE HULU 170205041
·
SANTA HELENA KARO KARO 170205042
·
PEVI ALFIOLIDA BERUTU 170205043
·
SIMRAN LAXSMI 170205044
·
APRILIANI FRANSISKA LUMBAN GAOL 170205045
·
RINI HARDIANTI BR PAKPAHAN 170205046
·
BERLIANA SIMBOLON 170205048
·
NUR ZAKIYAH 170205049
DOSEN PEMBIMBING:
ALFI SAPITRI, M.Pd
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
TIPE-TIPE STOMATA PADA
DAUN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stomata adalah bukaan pada epidermis yang sebagian
besar terdapat pada bawah daun dan meregulasi pertukaran gas. Stomata dibentuk
oleh dua sel epidermis yang terspesialisasi yang disebut sel penjaga yang
meregulasi besarnya diameter stomata. Stomata juga terdistribusi secara
spesisfik berdasarkan spesies (Ana, 2009).
Kekurangan air di dalam jaringan tanaman
dapat disebabkan oleh kehilangan air yang berlebihan pada saat
transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula atau disebabkan oleh
keduanya. Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui stomata di daun.
Selain berperan sebagai alat untuk penguapan, stomata juga berperan sebagai
alat untuk pertukaran CO2 dalam proses fisiologi yang berhubungan dengan
produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi
oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata
tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi
karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat. Stomata berperan
penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan. Pada
kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan menutup sebagai upaya untuk
menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam membuka dan
menutupnya stomata adalah asam absisat (ABA). ABA merupakan senyawa yang
berperan sebagai sinyal adanya cekaman kekeringan sehingga stomata segera
menutup. Mekanisme membuka dan menutup stomata pada tanaman yang
toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif sehingga jaringan tanaman
dapat menghindari kehilangan air melalui penguapan (Lestari, 2006).
Swainsona formosa adalah tanaman legum asli Australia yang banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias dalam bentuk bunga gantung, tanaman pot
ataupun sebagai bunga potong. Dibandingkan dengan tanaman normal, S.
formosa tetraploid memiliki ukuran luas daun yang lebih besar, bukaan
stomata yang lebih lebar namun kerapatan stomata persatuan luas yang lebih
rendah, ukuran bunga yang lebih besar dengan tangkai yang lebih panjang dan
diameter serbuk sari yang lebih lebar dengan tingkat viabilitas yang lebih
rendah (Zuriat, 2004).
Intensitas cahaya yang optimal
akan mempengaruhi aktivitas stomata untuk menyerap CO2, makin tinggi
intensitas cahaya matahari yang diterima oleh permukaan daun tanaman, maka jumlah absorpsi CO2, relatif makin tinggi
pada kondisi jumlah curah hujan cukup, tetapi pada intensitas cahaya matahari
diatas 50% absorpsi CO2mulai konstan (Nasaruddin, 2002).
Kepadatan stomata dapat ditunjukkan dengan kondisi
perubahan konsentrasi karbondioksida. Karbondioksida dan intensitas cahaya
merupakan adalah satu-satunya faktor yang diketahui dapat digunakan untuk
mengendalikan perkembangan stomata dari sel epidermis. Efek dari
karbondioksida, pada pertumbuhan daun dapat diketahui dengan mengukur indeks
stomata (IS), yang menggambarkan rasio antara banyaknya stomata dengan jumlas
sel pada permukaan daun (Johnson et al., 2002).
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk ataupun
tipe-tipe dari stomata pada tumbuhan dan untuk menambah pengetahuan dan hal lain tentang Stomata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada
tumbuhan. Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang
dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut
sel penjaga. Ketika terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan sintesis
glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen
bebas (O2) untuk keluar. Selain membuka dan menutup
stomata (perilaku stomata), tanaman menggunakan kontrol atas pertukar gas
mereka dengan memvariasikan kepadatan stomata dalam daun ketika mereka baru
diproduksi (seperti pada musim semi atau musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan
stomata) bisa mengambil banyak O2, dan semakin
banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi kerapatan stomata dapat
sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas kehilangan kadar air dan
penyerapan CO2
(Mulyani, 2010).
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang
dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya
stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan
konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat.
Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman
kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan maka stomata akan menutup sebagai
upaya untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam
membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat. Mekanisme membuka dan
menutup stomata pada tanaman yang toleran terhadap cekaman kekeringan sangat
efektif sehingga jaringan tanaman dapat menghindari kehilangan air melalui
penguapan. Tipe stomata yang berbeda dipengaruhi olek kondisi lingkungan,
habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri.Tanaman dengan kondisi
kekurangan air memiliki stomata dengan kerapatan rendah serta memiliki sel
buliform berukuran besar dengan kerapatan relative besar Sedangkan pada kondisi
kelebihan air memiliki stomata dengan kerapatan tinggi (Saktiono, 2004).
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
karakter daun yang baik menyerap debu yaitu permukaan daun licin, mengkilap,
berambut, tepi daun bergelombang. Tipe stomata yang diperoleh adalah parasitik
(pterocarpus) indicus willd., Swietenia macrophylla king., filicium decipiens
(waight & arn) Thwaities dan polyalthia longifolia bent. & Hook var.
pendula) dan anisositik. (Mimusops elengi L., dengan. Wodyetia bifurcata Ivrine
dan Bambus vulgaris Schrad var
(Elis et al.,
2011).
Pembukaan
stomata sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, antara lain
intensitas cahaya, temperatur dan air. Faktor-faktor lingkungan tersebut
menangalami perubahan harian (diurnal) seiring dengan bergantinya waktu
pagi,siang dan sore hari. Pada pagi hari stomata akan mulai membuka lebar
karena intensitas cahaya dan temperatur yang tidak terlalu tinggi serta
kelembaban yang cukup menyebabkan turgor sel penjaga meningkat (Taiz et al., 2004)
Distribusi
stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada
daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas
tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang
terlalu berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat
penguapan lubang dekatnya (Hariyanti,2010).
KLASIFIKASI
TUBUHAN
Klasifikasi
tanaman pepaya
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L
Klasifikasi Tanaman Jagung
Klasifikasi
Kingdom : plantae ( tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan
pembuluh )
Super Divisi
: spermathopyta ( tumbuhan
Berbunga )
Divisi
:
Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Kelas
: Liliopsida ( monokotil )
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: poales
Famili
: poacae
Spesies
: Zea Mays L
Klasifikasi Tanaman Beringin
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (ber keping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina L.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (ber keping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina L.
Klasifikasi
daun puring
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Codiaeum
Spesies : Coidaeum
variegatum
Klasifikasi ilmiah dari lengkuas
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida/ monokotil
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili :
Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus :
Alpinia
Spesies : Alpinia
galanga (L.) Sw.
Klasifikasi
Tanaman Tebu
Kingdom :
Plantae (tumbuhan)
Sub
Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu
/monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae (suku
rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn
klasifikasi
daun rhoeo discolor
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Kelas
: Monocotyledoneae
(berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Angiospermae
Ordo : Bromeliaceae
Famili : Bromeliales
Genus : Rhoeo
Spesies
: Rhoeo spathacea swartz
Klasifikasi
daun waru
Divisi
:
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus tiliaceus
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Jenis : Hibiscus tiliaceus
Klasifikasi
Tanaman Daun Jarak
Divisi
: Tracheophyta
Sub Divisi :
Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Kelas
: Magnoliopsida atau tumbuhan dikotil/berkeping dua
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Jatropha
Spesies
: Jatropha curcas L.
Klasifikasi Tanaman Jambu Biji
Kingdom
: Plantae
Sub
kingdom
: Tracheobionta atau tumbuhan berpembulu
Superdivisi
: Spermatophyta atau menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta atau tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida atau berkeping dua/dikotil
Sub
kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae atau suku jambu – jambuan
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava
L.
Klasifikasi jambu biji
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
Spesies : Eugenia aquea (Anonimus, 2012)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Eugenia
Spesies : Eugenia aquea (Anonimus, 2012)
Klasifikasi
Tanaman Pisang
Kingdom
: Plantae
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga )
Kelas : Liliopsida ( Berkeping satu /monokotil )
Ordo : Musales
Famili : Musaceae ( Suku pisang pisangan )
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Klasifikasi
Daun Mawar
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa hybrida
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa hybrida
Klasifikasi Tanaman Mangga
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyata
Sub Divisi : Angiospermae
Kleas :Dicotyledon
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiacea
Genus : Mangifera spp.
Klasifikasi lili
paris
Kingdom
: Plantae
Sub
kingdom : Tracheobionta
Super
divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliaceae
Famili : Anthericaceae
Genus : Chlorophytum
Spesies : Chlorophytum comosum
Klasifikasi daun
pandan
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.
Klasifikasi
kembang sepatu
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
BAB III
METODE
PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
·
ALAT
1.
Mikroskop
2.
Pipet tetes
3.
Objek glass
4.
Kaca penutup
·
BAHAN
1.
Aquadest
2.
Kloralhidrat
3.
Daun pepaya
4.
Daun jagung
5.
Daun beringin
6.
Daun puring
7.
Lengkuas
8.
Daun tebu
9.
Daun rhoeo discolor
10. Waru
11. Jarak
12. Jambu biji
13. Jambu air
14. Pisang
15. Mawar
16. Mangga
17. Lili
18. Pandan
19. Kembang
sepatu
3.2 PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat
dan bahan
2.
Siapkan sampel (daun pepaya, daun jagung, daun padi, daun beringin, daun puring, daun
lengkuas,daun tebu, daun rhoeo discolor, waru, jarak, jambu biji, jambu air, pisang,
mawar, mangga, lili, pandan, kembang sepatu)
3.
Kemudian tambahkan
aquades/kloralhidrat
4. Lalu
perhatikan pada mikroskop
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Jagung
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Beringi
Gambar mikroskop Gambar intenet
Stomata Daun Purim
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Lengkuas
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Tebu
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Rhoeo Discolor
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Waru
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Jarak
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Jambu Biji
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Jambu Air
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Pisang
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Mawar
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Mangga
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Lili
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Pandan
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Kembang Sepatu
Gambar mikroskop Gambar internet
4.2 PEMBAHASAN
Stomata Daun Jagung
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Beringi
Gambar mikroskop Gambar intenet
Stomata Daun Purim
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Lengkuas
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Tebu
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Rhoeo Discolor
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Waru
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Jarak
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Jambu Biji
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Jambu Air
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Pisang
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Mawar
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Mangga
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Lili
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Pandan
Gambar mikroskop Gambar internet
Stomata Daun Kembang Sepatu
Gambar mikroskop Gambar internet
4.2 PEMBAHASAN
Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada
tumbuhan. Stomata berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang
dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut
sel penjaga. Ketika terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan sintesis
glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen
bebas (O2) untuk keluar.
Stomata
terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel
tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya stomata tergantung dari tekanan
turgor sel tanaman, atau karena perubahan konsentrasi karbondioksida,
berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat. Stomata berperan penting sebagai
alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan. Pada kondisi cekaman
kekeringan maka stomata akan menutup sebagai upaya untuk menahan laju
transpirasi. Senyawa yang banyak berperan dalam membuka dan menutupnya stomata
adalah asam absisat. Mekanisme membuka dan menutup stomata pada tanaman yang
toleran terhadap cekaman kekeringan sangat efektif sehingga jaringan tanaman
dapat menghindari kehilangan air melalui penguapan. Tipe stomata yang berbeda
dipengaruhi olek kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi
tanaman itu sendiri.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Stomata daun adalah
sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata berbentuk pori-pori kecil,
biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup di bawah kendali sepasang
sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika terbuka, stomata
memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun
untuk melakukan sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen bebas (O2) untuk
keluar.
Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang
dikelilingi oleh beberapa sel tetangga. Mekanisme menutup dan membuka-nya
stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan
konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2015. Vakuola (online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola, diakses tanggal 8 Maret 2015).
Anonim. 2013. Noktah pada
Tumbuhan (online),
(http://www.pusatbiologi.com/2013/01/noktah-pada-tumbuhan.html, diakses tanggal
8 Maret 2015).
Campbell. 2002. Biologi
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fahn A. 1991. Anatomi
Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta: UGM Press.
Soni, Rika. 2014. Pengertian Organ
Sel Plastida (online),
(http://www.g-excess.com/pengertian-organ-sel-plastida.html, diakses tanggal 8
Maret 2015)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2012. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta
: Gadjah Mada
University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar