Selasa, 19 Maret 2019

LAPORAN PRAKTIKUM MELIHAT XILEM DAN FLOEM PADA BATANG

LAPORAN PRAKTIKUM
MELIHAT XILEM DAN FLOEM PADA BATANG

BAB I

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4

·         RINI AGUSTINA                                                   170205038
·         ICIL HARIYANTI BANCIN                                170205039
·         ASTRI WULANDARI                                           170205040
·         DITA KASIH KRISTINE HULU                         170205041
·         SANTA HELENA KARO KARO                         170205042
·         PEVI ALFIOLIDA BERUTU                               170205043
·         SIMRAN LAXSMI                                                 170205044
·         APRILIANI FRANSISKA LUMBAN GAOL     170205045
·         RINI HARDIANTI BR PAKPAHAN                   170205046
·         BERLIANA SIMBOLON                                      170205048
·         NUR ZAKIYAH                                                      170205049


DOSEN PEMBIMBING:
ALFI SAPITRI, M.Pd

Hasil gambar untuk logo sarimutiara indonesia


PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN 2019

MELIHAT XILEM DAN FLOEM PADA BATANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembuluh kayu atau xilem (dari xylem, dari bahasa Yunani kuna ξυλον / Lat. xylon, yang berarti "kayu") merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh yang dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat bahan fotosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi transportasi air beserta semua substansi yang terlarut di dalamnya dari akar (dan juga bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap air) menuju bagian lain tumbuhan, terutama daun. Kayu dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh kayu.
Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida , dan serabut trakeida Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh tersebut.
Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
Trakeida berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-noktah.
Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit; selnya lebih memanjang.
Xylem membawa air dari dalam tanah ke seluruh ke organ tumbuhan dan di jadikan sebagai energi untuk berfotosintesis.
Pembuluh tapis atau floem (phloem, dari bahasa Yunani φλόος / Lat. phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut sebagai translokasi. Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu.
Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem buluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih kecil.
Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ lainnya. Kompetisi antarorgan untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi. Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang

1.2 Tujuan        
Adapun tujuan percobaan “Pengankutan air melalui xilem” adalah untuk melihat bahwa pengangkutan air dari akar ke daun terjadi melalui xilem batang.
BAB II
TEORI DASAR
Tumbuh-tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral diserap dari dalam tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara difusi dan osmosis. Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semipermeabel (Wijaya, 2006). Jaringan prngangaut pada tumbuhan timgkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan suatu jaringan yang kompleks dan terdiri dari berbagai macam sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dengan dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga seebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xylem terdiri dari unsur trakeal, serat xylem dan parenkin xylem.
Jaringan xilem  adalah suatu komponen jaringan pengangkut yang mempunyai dua fungsi utama. Xylem berfungsi untuk mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke semua anggota tumbuhan dan juga menjadi penyokong/ kekuatan mekanis untuk tumbuhan. Istilah xilem sendiri berasal dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu sehingga xilem juga dapat disebut pembuluh kayu. Jaringan xilem mempunyai beberapa komponen seperti trakeid, serat xilem, trakea dan parenkim xilem (Pamungkas, 2012).
Penyimpanan air dan nutrisi pada jaringan xilem batang merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesegaran tanaman dan ketahanan hidup. Misalnya, air yang tersimpan membantu untuk menyeimbangkan kondisi tumbuhan terhadap defisit air musiman yang parah. Xilem juga merupakan jaringan penyimpanan penting untuk nutrisi, seperti nitrogen dan pati (Pratt, dkk., 2007). Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem.Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder. Meskipun xilem primer dan xilem sekunder itu tidak berbeda bentuknya, tetapi keduanya akan berbaur pada pertumbuhan selanjutnya (Mulyani, 2006). Terdapat beberapa perbedaan pada pembuluh xylem dan floem. Xilem  sebagai jaringan yang mengangkut air dan mineral dari akar ke batang dan semua daun terbuat dari sel mati, berdinding sel tipis, memiliki dinding sel terbuat dari lignin (selulosa keras), tidak mempunyai sitoplasma, aliran air pada xilem umumnya menuju ke atas, dan jaringan yang menyertai xilem termasuk jaringan serabut. Sedangkan floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis terbuat dari sel hidup, berdinding sel tebal, dinding sel terbuat dari selulosa, memiiki sitoplasma, aliran floem dapat menuju bagian atas dan bawah tumbuhan, dan jaringan yang menyertai adalah jaringan sel pengiring.
KLASIFIKASI TUMBUAHAN
Klasifikasi Tanaman Bayam
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Class                : Angiospermae
SubClass         : Dicotyledoneae
Ordo                : Amaranthales
Family             : Amaranthaceae
Genus              : Amaranthus
Spesies            : Amaranthus sp.

Klasifikasi Singkong
Kingdom       : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas             : Magnoliopsida
Ordo             : Euphorbiales
Familia         : Euphorbiaceae
Genus           : Manihot
Spesies         : Manihot esculenta crantz
Klasifikasi Kemangi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Ordo                : Lamiales
Famili              : Lamiaceae
Genus              : Ocimum
Spesies            : Ocimum citriodorum

Klasifikasi Tanaman Pepaya

Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L.
Klasifikasi Tanaman Sirih:
Kingdom          : Plantae
Superkingdom : Trachebionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliopsida
Kelas                : Magnoliopsida
Sub                   : Magnoliidae
Ordo                 : Piperales
Famili               : Piperaceae
Genus               : Piper
Spesies             : Piper betle L.
Klasifikasi Tumbuhan seledri
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super Divisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Apiales
Famili              : Apiaceae
Genus              : Apium
Spesies            : Apium graveolens L.
Klasifikasi dan Morfologi Bunga Sepatu
Kingdom        : Plantae
Divisi             : Magnoliophyta
Kelas             : Magnoliopsida
Ordo              : Malvales
Famili            : Malvaceae
Genus            : Hibicus
Spesies          : Hibicus rosa-sinensis L.

Klasifikasi batang cabe
Kingdom      : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi           : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Sub Kelas     : Asteridae
Ordo             : Solanales
Famili           : Solanaceae
Genus           : Capsicum
Spesies         : Capsicum annum L
Klasifikasi batang mangga
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            Mangifera indica L.

Klasifikasi Tanaman Jarak Pagar

Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Euphorbiales
Famili               : Euphorbiaceae
Genus              : Jatropha  
Spesies            : Jatropha curcas L
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAH
1.ALAT                                                                                             
-Mikroskop
-Objek glass
-Cover glass
2.BAHAN
-Batang bayam
-Batang cabe
-Batang pepaya
-Batang seledri
-Batang daun waru
-Batang kembang sepatu
-Batang ubi kayu
-Batang mangga
-Batang sirih
-Batang kemangi
3.2 RROSEDUR KERJA
1.      1.Siapkan mikroskop, objek glass dan cover glass
2.      2.letakkan sampel di dalam objek glass, kemudian tambahkan larutan kloralhidrat kemudian ditutup  dengan objek glass.
3.      letakkan di bawah mikroskop, cari xilem dan floemnya
4.      4.foto hasil pengamatan





BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN
Batang bayam

                      




















Batang bayam sumber internet















Batang sirih 

 














batang sirih sumber internet














Batang cabe















batang cabe sumber internet
















batang seledri














batang seledri sumber internet
















Batang kemangi















batang kemangi sumber internet















Batang singkong





















batang singkong sumber internet




















Batang pepaya



















batang pepaya sumber internet














Batang jarak














Batang kembang sepatu














kembang sepatu sumber internet














Batang padi














4.2 PEMBAHASAN


Pada praktikum kali ini membahas tentang jaringan pengangkut yang terdiri dari jaringan floem dan xylem. Jaringan pengangkut floem dan xylem ini sangat berhubungan dengan perkembangan batang. Dengan melakukan pengamatan ini kita dapat mengetahui komponen penyusun batang-batang yang diamati meliputi tumbuhan dikotil atau monokotil bahkan tumbuhan tingkat rendah seperti pada paku-pakuan.
            Pada batang Monokotil epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Stele pada monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium sehingga menyebabkan batang Monokotil tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Terlihat pada penampang melintang batang Zea mays dengan pembesaran 10x10. Pada batang dikotil letak pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Terlihat pada penampang melintang batang Phaseolus radiatus dengan pembesaran 4x10. Susunan pada daun monokotil yaitu epidermis, jaringan palisade dan jaringan spons. Terlihat pada penampang melintang daun Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada daun dikotil yaitu epidermis, jaringan spons, dan jaringan pengangkut. Terlihat pada penampang melintang daun Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada akar dikotil epidermis, korteks, perisikel, dan jaringan pengangkut yang tersusun secara teratur didalam lingkaran perisikel yang selapis. Terlihat pada penampang melintang akar Phaseolus radiatus (dikotil) dengan pembesaran 10x10. Susunan pada akar monokotil yaitu epidermis, korteks, perisikel yang tebal, dan jaringan pembuluh yang letaknya bersalng-seling karena tidak memiliki kambium serta terdapat empelur. Terlihat pada penampang melintang akar Zea mays (monokotil) dengan pembesaran 10x10.

4.2  KESIMPULAN
Xilem dan floem ini merupakan jaringan pengangkut yang ada di tumbuhan yang sangat penting bagi tumbuhan karena jaringan pengangkut biasanya digunakan untuk mengangkut mineral yang berada di dalam tanah dan juga jaringan penangkut pada tumbuhan ini juga melakukan penyaluran hasil fotosintesis ke semua bagian tumbuhan.
Jaringan pengangkut ini dibagi menjadi 2 yaitu jaringan xilem dan juga floem yang masing – masing mempunyai pengertian yang berbeda untuk jaringan xilem merupakan jaringan yang komplek yang terdiri dari sel mati maupun sel hidup. Jaringan floem adalah jaringan mempunyai banyak unsur yang memiliki unsur yang berbeda yaitu pembuluh lapisan, kloroid, dan parenkim serabut.
Jaringan xilem dan floem yang mempunyai fungsi yang sangat vital bagai pertumbuhan dan juga hidupnya tumbuhan mempunyai letak pada bagian daun, batang, dan juga akar hampirnya berada di semua bagian tumbuhan karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai jaringan pengangkut bagi makanan bagi semua organ tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung : ITB
Savitri, sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang : UIN Press